penelitian tindakan kelas. BAB 1 (PTK) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATERI KOPERASI MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-KANAWIAH. KEC. CIKULUR KAB. LEBAK.”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sekolah
merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara formal.
Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga sebagai tempat berkumpul,
bermain dan berbagai keceriaan antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya
sehingga terjadi interaksi di dalamnya. Sekolah juga merupakan tempat dimana
kegiatan belajar mengajar berlangsung dan tempat terjadinya interaksi antara
guru dan murid. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan membawa fitrah yang
merdeka, mempunyai hak dan kebebasan yang telah melekat ada dirinya. Oleh
karena itu dalam kehidupan, manusia mempunyai hak untuk hidup, hak bersuara,
kebebasan mengemukakan pendapat, dan hak yang lainnya selama kebebasan dan hak
tersebut tidak bertentangan dengan norma sosial agama.
Begitu juga
dalam kegiatan belajar mengajar, dalam hal ini siswa mempunyai hak dan
kebebasan untuk bersuara, berpendapat atau beragumen di dalam kelas yang
berkaitan dengan materi pelajaran di kelas. Saat berlangsungnya Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) seharusnya yang aktif bukanlah gurunya saja, dimana
siswa hanya dianggap sebagai suatu benda yang pasif, yang hanya mendengarkan
dan mematuhi apa yang disampaikan oleh guru.
Tetapi
seharusnya dalam proses KBM antara siswa dan guru secara seimbang dan
bersama-sama berinteraksi secara aktif, dalam transfer ilmu pengetahuan baik dari guru ke siswa atau sebaliknya dari siswa ke guru dan dapat juga
transfer ilmu antar siswa satu ke siswa yang lainnya. Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan. Prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan adalah perwujudan dari Kurikulum Pendidikan Dasar dan
menengah, dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan serta berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi
lulusan serta panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP).[1]
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang termuat dalam
Kurikulum Sekolah Dasar. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi salah satu mata
pelajaran yang sangat membantu peserta didik dalam menumbuhkan pengetahuan dan
pemahaman untuk melihat kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini dikarenakan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan kajian antar disiplin ilmu yang mengkaji seperangkat peristiwa,
konsep, fakta dan generalisasi yang berkaitan dengan isu–isu atau masalah –
masalah sosial.[2]
Melalui mata
pelajaran IPS, peserta didik atau siswa diarahkan untuk menjadi warga negara
Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan di Indonesia
diusahakan agar lebih maju dan bermutu. Upaya peningkatan mutu pendidikan
dilaksanakan antara lain dengan mengusah akan penyempurnaan proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar meliputi seluruh aktivitas yang pada intinya menyangkut pemberian materi pelajaran agar
siswa memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang bermanfaat. Peningkatan mutu
dan kualitas proses belajar mengajar bertujuan agar siswa memperoleh prestasi
atau hasil belajar yang lebih baik.
Metode
mengajar merupakan teknik yang harus dikuasai guru untuk menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat diterima,
dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Dalam memilih metode mengajar
harus disesuaikan dengan tujuan pengajaran, materi pelajaran dan bentuk
pengajaran (individu dan kelompok). Metode mengajar ada berbagai macam misalnya
: ceramah, diskusi, demonstrasi, inquiri, kooperatif (kelompok) dan masih
banyak yang lainnya. Pada dasarnya tidak ada metode mengajar yang paling baik,
sebab setiap metode mengajar yang digunakan pasti memiliki kelemahan dan
kelebihan. Oleh karena itu, dalam mengajar dapat digunakan berbagai metode
sesuai materi yang diajarkan.
Pengalaman
belajar secara kooperatif akan menghasilkan keyakinan yang lebih kuat bahwa
seseorang merasa disukai, diterima oleh siswa lain, dan menaruh perhatian
tentang bagaimana teman - temannya belajar dan adanya keinginan untuk membantu
temannya belajar. Siswa sebagai subjek yang belajar merupakan sumber belajar
bagi siswa lainnya yang dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan
misalnya diskusi, pemberian umpan balik, atau bekerja sama dalam melatih
keterampilan - keterampilan tertentu.
Menurut
wawancara dan observasi baik dari guru kelas maupun siswa, proses pembelajaran
di MIS Al-Kanawiah.
Kec Cikulur Kab Lebak, guru masih banyak menggunakan metode yang didominasi
metode ceramah yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar mengajar
atau teacher centered. Hal ini menyebabkan siswa menjadi kurang aktif selama
kegiatan belajar berlangsung. Siswa pada umumnya hanya mendengarkan, membaca
dan menghafal informasi yang diperoleh, sehingga konsep yang tertanam tidak
kuat. Di dalam pembelajaranpun siswa belum banyak yang berani bertanya atau
berpendapat. Selain itu hanya beberapa anak saja yang berani mengemukakan
pendapatnya sehingga terjadi pendominasian bagi anak – anak yang lainnya yang
cenderung pasif. Dengan kata lain bahwa keterampilan proses siswa belum
berkembang atau belum dimaksimalkan dengan sepenuhnya.
Data tahun
2013 semester satu juga menunjukkan bahwa hasil evaluasi atau ulangan harian
pada materi koperasi juga menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Dari KKM
yang telah ditentukan yaitu 65, hanya sekitar 3 siswa yang mampu melampaui KKM
dan selebihnya yaitu 21 siswa belum dapat mencapai KKM yang telah ditentukan
yaitu 65. Selain itu mata pelajaran IPS mempunyai nilai terendah jika dibandingkan dengan mata pelajaran yang
lainnya. Matematika memperoleh nilai rata-rata 69,
Bahasa Indonesia 74, Pkn dengan rata-rata 71, IPA
77, sedangkan IPS hanya mendapatkan nilai rata-rata 62. Siswa lebih menyukai mata
pelajaran IPA dan Matematika dibandingkan dengan mata pelajaran IPS.
Berkaitan
dengan hal tersebut maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu
memfasilitasi siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar. Yaitu metode yang
memuat pengalaman belajar dan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Salah satu metode yang dapat memuat keaktifan dan pengalaman belajar siswa
tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing.
Prinsipnya
model pembelajaran kooperatif tipe ini membagi siswa menjadi beberapa kelompok
kecil. Setiap kelompok mempunyai satu orang ketua yang akan bertugas untuk
menjelaskan materi yang diberikan guru kepada anggota kelompoknya. Lalu tiap
siswa menulis satu pertanyaan dan dilempar seperti bola salju kepada siswa yang
lain. Selain itu pembagian kelompok ini bertujuan agar siswa dapat
berkolaborasi dengan teman, lingkungan dan guru sehingga diharapkan setiap
siswa akan siap dalam kegiatan pembelajaran dan merangsang siswa untuk belajar
baik belajar dari guru maupun belajar dari siswa yang lain. Dengan dasar latar
belakang inilah maka dilakukan penelitian dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATERI KOPERASI MATA PELAJARAN IPS KELAS
IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-KANAWIAH. KEC. CIKULUR KAB. LEBAK.”
B. Identifikasi
Masalah
Dari latar belakang masalah terdapat
beberapa masalah dalam penelitian ini.
Adapun masalah – masalah tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.
Hasil
belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al–Kanawiah. Kec Cikulur Kab Lebak.
pada mata pelajaran IPS masih rendah
2.
Tingkat
kepercayaan diri siswa untuk bertanya masih rendah
3.
Rendahnya
aktivitas (keterlibatan) siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
5.
Pembelajaran
IPS yang didominasi oleh metode ceramah dan model pembelajaran yang digunakan
belum bervariasi.
6.
Belum
berkembangnya model belajar dengan teman sebaya atau tutor sebaya
C. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah secara
umum yaitu :
1.
Bagaimana
hasil belajar siswa pada pokok bahasan koperasi materi ilmu pengetahuan social?
2.
Bagaimana
upaya peningkatan hasil belajar siswa pada materi koperasi melalui pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing?
D. Pemecahan Masalah
Cara
yang di gunakan untuk memecahkan masalah dalam penelitian kelas ini adalah
dengan menggunakan model kooperatif
Tipe Snowball Trowing, dengan
menggunakan model penelitian yang di
kembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Dengan dua siklus, untuk menguji coba ide-ide kedalam praktek dalam rangka memperbaiki sesuatu
agar memperoleh dampak yang nyata dari situasi sebelumnya salah satu dari banyak metode pembelajaran
yang ada, untuk meningkatkan kemampuan
belajar maupun hasil belajar siswa. Dengan metode ini di harapkan siswa
dapat meningkatkan belajar serta meningkatkan hasil belar siswa kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Al-Kanawiah.
Kecamatan. Cikulur. Kabupaten Lebak.
E.
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.
Sesuai
dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui :
b.
Peningkatan belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing di Madrasah Ibtidaiyah Al-Kanawiah.
Kec Cikulur Kab Lebak.
2.
Hasil dari
penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan
pembelajaran mata pelajaran IPS, khususnya pada kegiatan belajar mengajar (KBM)
di Kelas IV Madrasah
Ibtidaiyah Al-Kanawiah. Kec Cikulur Kab Lebak.
Adapun secara detail manfaat yang diharapkan dari penelitian ini diantaranya :
a.
Bagi Peneliti
Memberikan sumbangan pikiran sebagai
pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian para mahasiswa yang
sedang mempelajari ilmu pendidikan khususnya peningkatan prestasi belajar
melalui model pembelajaran kooperatif Tipe Snowball Throwing
b.
Bagi guru
1.
Melalui PTK
ini guru dapat menjawab permasalahan yang dihadapi di sekolah mengenai model
pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran IPS.
2.
Mendorong
guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang bisa menumbuhkan
ketertarikan siswa dalam belajar.
3.
Meningkatkan
kemampuan guru dalam menggunakan dan memanfaatkan segala sumber daya
kreatifitas anak yang ada di lingkungan siswa dalam proses pembelajaran
sehingga keterampilan proses siswa dapat dimaksimalkan.
c.
Bagi Sekolah
1.
Sekolah
mampu mengevaluasi model pembelajaran yang tepat untuk peningkatan pemahaman
belajar siswa.
2.
Dapat
digunakan sebagai alternatif dalam menentukan strategi dalam memberikan
pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan
dalam penelitian ini terbagi kedalam 5
bab sebagai berikut :
Bab I adalah
pendahuluan terdiri dari latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Perumusan
dan Pembatasan Masalah, Pemecahan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Pembahasan.
Bab II Kajian Teoritik, Kerangka Berpikir, Dan
Hipotesis Tindakan. Terdiri dari kerangka Teori, Penelitian yang Relevan,
Kerangka Berpikir, Dan Pengajuan Hopotesis
Bab III
Metodelogi Penelitian Terdiri dari : Pendekatan Penelitian, kancah penelitian, Subjek Penelitian, Pengumpulan Data, Indikator
Kinerja, Analisis Data, Dan Prosedur Penelitian.
Bab IV Hasil
Dan Pembahasan Penelitian: Terdiri dari; Deskrifsi Hasil penelitian.
Bab V
Penutup; Terdiri dari: Kesimpulan dan
Saran Saran.
penelitian tindakan kelas. BAB 1 (PTK) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA MATERI KOPERASI MATA PELAJARAN IPS KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH AL-KANAWIAH. KEC. CIKULUR KAB. LEBAK.”
Reviewed by Unknown
on
19.25
Rating:
Tidak ada komentar: